Herba untuk AUTIS

Sabtu, 31 Juli 2010

Autis merupakan kelainan perilaku di mana penderita hanya tertarik pada aktivitas mentalnya sendiri (seperti melamun atau berkhayal). Gejala ini umumnya mulai terlihat ketika anak berumur tiga tahun. Jadi, autis merupakan suatu gangguan perilaku anak dan bukan suatu penyakit.
Biasanya tanda autis muncul sejak bayi. Namun, gejalanya bisa terdeteksi saat anak berusia 1 hingga 3 tahun. Autis terjadi pada bayi yang sulit atau bermasalah. Misalnya bayi menangis terus atau justru diam terus. Banyak orangtua merasa senang kalau bayinya "anteng", tidak rewel dan diam terus.
Kemudian, mulai terlihat sikap aslinya seperti tidak mampu bergaul, berbicara dan bertingkah laku dengan baik. Memang, banyak anak autis mampu berbicara, namun sebenarnya mereka belum memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang orang lain ucapkan. Anak autis juga kurang bisa mengendalikan emosi.
Penyebab autis sejauh ini belum diketahui dengan pasti, namun diduga kuat berkaitan dengan faktor keturunan, khususnya hubungan antara ibu dan janin selama masa kehamilan. Namun, diduga kuat pemicunya adalah terjadinya keracunan pada otak anak. Bahkan, dalam beberapa kasus ditemui pada ibu-ibu yang mempunyai riwayat kehamilan menderita depresi atau stres.
Kendati demikian, anak-anak penyandang autis tidak selalu identik dengan kekurangan dan ketidakmampuan. Bahkan pada umumnya mereka mempunyai kemampuan menonjol di bidang visual. Mereka lebih mudah untuk mengingat dan belajar. Bila diperlihatkan gambar atau tulisan dari benda-benda, kejadian, tingkah laku maupun konsep-konsep abstrak.
Untuk menangani anak autis memang tidak mudah, orang tua harus sabar dan ekstra hati-hati dalam pemberian makanan, misalnya makanan yang diberikan pada anak juga sebaiknya dijaga dengan melakukan diet bebas gandum dan bebas kasein (cfgf) yang terdapat pada susu sapi. Di samping itu juga jangan memberikan anak dengan makanan terlalu manis, coklat, makanan yang diawetkan dan makanan mengandung banyak "msg."
Penanganan lainnya, sebagai orangtua, anda perlu menciptakan situasi dan suasana nyaman dan damai di mana anak harus berkomunikasi untuk memperoleh keinginannya. Gunakan ekspresi wajah dan gerak tubuh sebanyak mungkin. Anak-anak perlu diberi contoh, dan jangan terlalu banyak dikoreksi. Bahasa yang digunakan untuk anak autis harus sederhana, singkat dan bila perlu intonasinya menarik dengan posisi mata anda sejajar dengan mata sang anak.
Adakah herba untuk autis? Insya Allah ada, anda bisa memberikan Teh Herba, Omega-3 Softgel dan D'Toks atau D'Det. Cara mengonsumsinya, ambil 2 uncang Teh Herba, lalu seduh di cangkir hingga hangat, kemudian baru diminum ketika agak dingin. Ke-2 uncang Teh tersebut jangan dibuang karena masih bisa digunakan untuk sore hari. Untuk Omega 3 gel, minum 1 kapsul Omega 3 pagi dan 1 kapsul malam. Sedangkan D'Toks cukup 1 kapsul perhari. Diminum sebaiknya 30 menit sebelum makan, atau dalam keadaan perut kosong.

0 komentar:

Posting Komentar